[Cerita Berjualan] Rainbow Crepes Sidoarjo (Part 3: Pre-Order dan Cash on Delivery)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3

Meneruskan cerita yang sebelumnya, saya akan melanjutkan cerita berjualan saya.

Versi Video Podcast postingan ini ada di link berikut: https://open.spotify.com/episode/7kceOMmxwN97OjxbXn3GFI?si=nKd5h052TxC1ASFZ3eiymw&context=spotify%3Aepisode%3A7kceOMmxwN97OjxbXn3GFI

Keputusan Besar

Setelah rapat sedemikian rupa, akhirnya kami harus mengambil kembali boothnya. Ada beberapa pertimbangan yang ada, kemungkinan yang terpikirkan di benak kami, dan dari itu semua, terpilihlah keputusan bahwa kami, mau take it slow dulu.

Minggu, 26 Februari 2023, booth kami ambil kembali.

Pagi-pagi, kami ke lokasi untuk melepaskan tenda, dan membawa booth kembali ke rumah menggunakan mobil pick up yang sama.


Dengan kecewa, kami menaruh lagi di teras, melepaskan bagian booth satu per satu, kemudian membawa semuanya kembali ke lantai dua.

Kami kembali ke titik awal, tanpa ada perkembangan. Berhenti di pencarian karyawan. Yang ternyata rumit sekali. Kami memang tidak ada mentor, semuanya murni belajar sendiri. Jadi, segala kekurangan ini memang tampak sekali seperti pedagang pemula. Yang memang betul.

Lalu, selanjutnya apa?

Kembali ke Cara Lama

Kami sepertinya akan kembali berjualan lewat pre-order.

Dulu, kami sempat mencoba menjual barang dagangan ke beberapa teman, sebelum akhirnya membuka booth di depan Alfamart.

Kami buka pre-order, kemudian COD-an di suatu tempat. Biasanya, kami membuka pre-order seminggu dua kali. Satu hari diantara Senin sampai Jumat, dan satu hari lagi di hari Minggu.




Kekurangan dari sistem ini adalah pembelinya hanya kenalan kami saja.

Makanya, kami dulu memutuskan untuk membuka booth di Alfamart untuk meluaskan pembelinya. Rencana itu tidak dapat terlaksana (untuk sekarang), maka dari itu, kami pun kembali ke sistem yang pre-order dan COD-an.

Sambil Mempersiapkan Untuk Bulan Ramadan

Kami sedang fokus merapikan akun instagram kami: @rainbowcrepes_sidoarjo

Makanya, kami ingin buka juga di layanan pesan antar online, seperti Grab Food, Go Food, Shopee Food. Untuk kali ini, baru Go Food yang sudah selesai pengaturan menu dan alamatnya. Yang lainnya, akan menyusul. Link Go Food: https://gofood.co.id/surabaya/restaurant/rainbow-crepes-puri-surya-jaya-taman-nagoya-1cc61ede-b5d9-4582-94b0-1454f89da97c

Seperti yang saya bilang di awal, kami mau take it slow dulu.

Kami rehat sebentar di awal bulan Maret, lalu baru akan memulai berjualan rutin lagi di bulan puasa. Kami mau memulai Rainbow Crepes pelan-pelan, sambil melihat lagi perkembangannya bagaimana.

Itu saja untuk part 3. See you in the next part.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

[Cerita Berjualan] Rainbow Crepes Sidoarjo (Part 2: Memindahkan Booth dan Mencari Karyawan)


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3

Melanjutkan cerita yang sebelumnya, saya akan melanjutkan cerita berjualan saya.

Versi Podcast postingan ini, bisa didengarkan di link berikut: https://open.spotify.com/episode/3NOJkuug8xXjqoKNDBxxnN?si=y4K0t8n6TL67WyXlDLIzeQ&context=spotify%3Ashow%3A5FmhDoeNOY1gEnpP6ARsdz

Memindahkan Booth

Kami sudah membangun boothnya, tapi itu masih berada di lantai dua. Jadi, kami harus membongkar ulang, menurunkan satu per satu, lalu menyusun lagi di lantai satu. Atau tepatnya di garasi. Barulah setelah itu, kami akan angkut menggunakan mobil pick up.

Saya mengebor lagi, sekarang untuk melepas baut di tiang, saya lepas tiap bagiannya, kemudian saya bawa ke garasi satu per satu.

Sesudah semuanya berada di bawah, baru saya susun ulang. Pada proses ini, ternyata lebih mudah. Mungkin karena kami sudah tau caranya, dan bagaimana menggarapnya. Kami tidak butuh lama untuk membangun boothnya. Tidak seperti waktu pertama mendirikan booth yang butuh waktu berjam-jam, kali ini, kami hanya butuh waktu satu jam saja.




Menaruh Booth dan Mendirikan Tenda

Booth dibawa mobil pick up sekitar 20-30 menit. Sampai di lokasi, kami taruh semuanya di depan Alfamart. Booth, bahan-bahan, gas elpiji, dan tenda.

PR kami tinggal membangun tenda. Istri saya sambil menggendong anak, memberikan instruksi yang dia lihat lewat handphone. Saya lalu mendirikan tiang per tiang sesuai intruksi, memasang atap, dan membawanya ke lokasi booth.

Saya pikir akan susah, ternyata cukup mudah. Sedikit dibantu sama orang yang berjualan di sana. Semuanya ternyata cukup lancar pada hari itu.



Mencari Karyawan Untuk Menjaga Booth

Pencarian karyawan inilah masalah sesungguhnya. 

Kami menyebar lowongan kerja ke banyak platform. Kami pertama mendapat satu yang dirasa cocok, kami ajak interview, lalu kami meminta dia untuk ke lokasi booth untuk dilatih.

Pada hari H, ternyata dia membawa anaknya. Iya, dia memang punya anak 3. Katanya, biasanya dijaga sama mertuanya. Tapi dia tidak bilang, kalau mertuanya bepergian, ya tidak ada yang jaga, harus dia sendiri. Seperti pada pada hari H, dimana harusnya dia dilatih untuk memasak, ternyata harus membawa anaknya.

Melihat situasi dan kondisinya, saya dan istri memutuskan untuk tidak melanjutkan beliau.

Kami pun mencari lagi. Kami sebar lagi, kali ini tersebar lewat Instagram lowongan kerja Sidoarjo. Dan itu cukup banyak yang masuk. Untung kami sudah menyiapkan nomor dan handphone sendiri, karena HP itu sangat penuh dengan bunyi notifikasi.

Dari sekian banyak chat masuk, kami akhirnya memilih tiga. 3 orang itu diminta datang pada hari H, kemudian akan kami interview dan seleksi.

Namun, pada hari H, ternyata tidak ada yang datang.

Kesulitan Mencari Karyawan

Kami menunggu hampir dua jam, dan tidak ada yang datang. Tiga orang itu tidak yang datang. Ada satu chat dari orang lain masuk, dan kami meminta datang pada hari itu juga. Tapi ternyata, bulan depannya ia harus kuliah negeri, dan pasti tidak akan bisa menyesuaikan jadwal kerja yang kami minta.

Hari itu, Minggu, 19 Februari 2023, dan kami merasa hari itu sangat mengecewakan. Lowongan kerjanya tidak ada yang berhasil. Saya dan istri sangat terpukul pada hari itu.

Kami sudah menyewa lokasi untuk satu bulan, dan masih belum menemukan karyawan untuk menjaga. Kami tidak bisa menjaga sendiri karena sudah ada kerjaan dan bayi yang harus diurus. Kalau tidak ada karyawan, sepertinya kami harus mengambil lagi booth dari lokasi penjualan.

Yang akan kami lakukan selanjutnya, akan ada di part 3.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


PART 1 | PART 2 | PART 3


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

[Cerita Berjualan] Rainbow Crepes Sidoarjo (Part 1: Belajar Mendirikan Booth dan Memasak Crepes)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3

Pada postingan kali ini, saya akan menceritakan cerita berjualan saya. Di awal tahun 2023 ini, saya dan istri punya project besar, yaitu membuka usaha sendiri. Setelah melihat-lihat dan berdiskusi berkali-kali, kami memutuskan membuka franchise Rainbow Crepes.

Kami membuka franchise karena merasa lebih mudah secara teknis. Sudah ada desain yang jadi, sudah dapat booth, sudah dapat tutorial cara memasak dan seterusnya. Kalau ada suatu masalah, kami dapat bertanya (dan juga protes), lalu kami mendapat solusi dari masalah tersebut. Jadi, kami lumayan terbantu. Tidak harus memulai bisnis dari 0 banget.

Versi Podcast postingan ini: https://open.spotify.com/episode/4Pfb1IO9S4jvTxQzeKNI4D?si=yc1LmqkySCKfHpVPaZuGGA

Mendirikan Booth

Pertengahan Januari 2023, kami melakukan pembayaran, mengurusi administrasi dan juga pembukuan secara kasar. Lalu pada hari Sabtu, 21 Januari, kami memulai mendirikan boothnya. Kami sudah mendapatkan booth sekitar hari Rabu atau Kamis (18-19 Januari), cuma kami baru dapat memulai mendirikan pada hari Sabtu.

Sebelum paket booth dikirim, kami sudah melihat video tutorial cara membuatnya. Kami juga sudah mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan, seperti palu, paku, obeng, dan bor. Kami meminjam bor, tanpa ada pengalaman memakai sebelumnya.

Kami membuka paket boothnya, yang terbungkus dengan rapi dan aman. Kami rekam proses unboxingnya agar kalau ada yang kurang barangnya, kami ada bukti untuk meminta melengkapi barang tersebut ke admin. 

Semua berjalan dengan lancar. Menyusun meja selesai tanpa kendala, memasang kompor dan elpiji juga terpasang dengan mudah. Namun, itu berubah ketika kami harus berurusan dengan pengeboran.

Untuk memasang tiang booth, kami dituntut menggunakan bor. Dengan bor memang memudahkan memasang baut, dan lebih mudah dibongkar pasang. Masalahnya, kami tidak pernah memakai bor sebelumnya.

Kami bolak-balik melihat video YouTube, hanya untuk memasang mata bor. Saya dan istri berdebat, tentang cara pasang dan cara menggunakannya. Saya tidak sempat mendokumentasikan bagian ini, karena saking ribetnya situasi tersebut.

Untungnya, kami menemukan jalan terang dan solusinya, dan kami berhasil memasang baut sesuai video tutorial yang diberikan. Kami dapat membuka jalur untuk baut, dan memasangnya dengan pas. Meja dan tiang booth berdiri, walau kami tahu, masih tidak sempurna.




Problematika Membuat Crepe

Kami selesai mendirikan booth, tapi itu hanya latihan saja. Karena kami membangun booth di lantai dua. Pada saat nanti kami memindahkan booth ke lokasi penjualan, kami harus membongkar lagi satu per satu bagiannya, lalu membangun lagi di teras rumah. Itu semua akan saya ceritakan selengkapnya di PART 2.

Anggaplah urusan booth sudah selesai, sekarang kami fokus belajar cara memasak crepenya. Saya bacakan dulu apa itu Crepe

Menurut Wikipedia, Crêpe (bahasa baku: krep) adalah panekuk tipis yang terbuat dari gandum dan merupakan makanan yang sangat digemari di seluruh Eropa dan tempat lainnya. Bahan utamanya adalah terigu, telur, susu, mentega, dan garam. Terdapat dua jenis crêpe, yaitu crêpe manis yang terbuat dari tepung gandum dan crêpe asin yang terbuat dari tepung buckwheat.

Istri saya mencoba membuat crepe ini berkali-kali. Kalau melihat tutorialnya, langkah-langkahnya sederhana. Pertama, membuat adonan. Kedua, menyalakan pan dan menuangkan adonan. Ketiga, menaruh toping sesuai pesanan. Keempat, crepe diambil dari pan, lalu selesai.

Membuat adonan itu mudah, tapi saat mulai memasak, ini baru agak tricky. Kalau pannya terlalu panas, crepenya tidak akan bagus hasilnya. Kalau mengambilnya tidak benar, crepenya bisa rusak.

Bagian memasak dan mengambil crepe dari pan ini paling krusial. Istri saya harus berulang kali membuatnya, baru akhirnya berhasil menciptakan crepe sesuai video tutorialnya.

Kami baru menyelesaikan 2 hal; mendirikan booth dan memasak crepe, yang ternyata butuh waktu berjam-jam dan banyak pikiran di kepala.


Masih ada memindahkan booth, mencari karyawan, preorder, dan COD yang akan saya ceritakan di part berikutnya.

Sekian untuk episode kali ini, terima kasih sudah membaca sampai akhir.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

Eksplorasi Si Kecil

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada kesempatan kali ini, saya akan bercerita tentang apa saja yang saya dan istri lakukan untuk mendukung Arsya bereksplorasi.

Postingan ini adalah versi tertulis dari Video Podcast berikut: https://open.spotify.com/episode/4BuUZgzdwB15by3mEM9NbC?si=ljJHeta0QTOqjNSWbXb6Ew


Eksplorasi.

Apa itu eksplorasi?

Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada tiga definisi dari eksplorasi. Saya akan ambil salah satunya saja. Di sana tertulis, eksplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi baru.

Anak saya sudah memasuki usia 14 bulan. Yang ia butuhkan adalah banyak-banyak eksplorasi.

Sekarang, fasenya adalah sering meminta keluar rumah. Paling mudah, paling dekat dengan rumah, dan paling aman dari kendaraan, ya, berjalan di taman. Eksplorasinya di taman, berkeliling dari ujung ke ujung, melihat dan mengambil batu juga daun, dan tentunya, belajar mencoba apa yang ada di sana.

Ketika berjalan di taman terasa membosankan, kamu pun pergi ke tempat lain, sekalian memperkenalkan nama-nama hewan. Kami pergi ke Kebun Binatang Surabaya.

Dengan tiket 15 per orang, kami ke sana tepat hari Minggu. Hari di mana sangat ramai sekali kebun binatangnya. Kami mengelilingi dan memperkenalkan hewan secara langsung kepada Arsya. Kadang ia perlu digendong karena tidak terlihat dari strollernya, kadang ia bisa melihat secara dekat, seperti saat di kandang rusa.


Eksplorasi tidak harus pergi sejauh ini sebenarnya. Karena eksplorasi bisa dengan melakukan yang berbeda, di dalam ataupun di luar rumah.


Link YouTube: https://youtu.be/oqhZ29cmDfo


Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Kalau kamu suka tulisan ini, kamu bisa follow akun KaryaKarsa saya di sini. Dan kamu bisa mengapresiasi kreator, dengan cara memberikan tip di KaryaKarsa. Have a nice day 🙂

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

Berusia 14 Bulan (Three Chapters of 425 Days)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Pada kesempatan kali ini, saya mau bercerita tentang pertumbuhan anak saya selama 14 bulan terakhir (425 hari).

Chapter 1: Menemani Jalan Kaki

Chapter 2: Belajar Duduk & Merangkak

Chapter 3: Menaiki Tangga Ke Lantai Dua

Video Podcast (Spotify): https://open.spotify.com/episode/4UK5UEJFpZs8uyXW5yKqWz?si=lYtOu4zISzOduW9_0k26JA

YouTube: https://youtu.be/IBOBIjbxrpc


Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Kalau kamu suka tulisan ini, kamu bisa follow akun KaryaKarsa saya di sini. Dan kamu bisa mengapresiasi kreator, dengan cara memberikan tip di KaryaKarsa. Have a nice day 🙂

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

munggah