[Cerita Berjualan] Rainbow Crepes Sidoarjo (Part 2: Memindahkan Booth dan Mencari Karyawan)


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3

PART 4 | PART 5 | PART 6


Melanjutkan cerita yang sebelumnya, saya akan melanjutkan cerita berjualan saya.

Versi Podcast postingan ini, bisa didengarkan di link berikut: https://open.spotify.com/episode/3NOJkuug8xXjqoKNDBxxnN?si=y4K0t8n6TL67WyXlDLIzeQ&context=spotify%3Ashow%3A5FmhDoeNOY1gEnpP6ARsdz

Memindahkan Booth

Kami sudah membangun boothnya, tapi itu masih berada di lantai dua. Jadi, kami harus membongkar ulang, menurunkan satu per satu, lalu menyusun lagi di lantai satu. Atau tepatnya di garasi. Barulah setelah itu, kami akan angkut menggunakan mobil pick up.

Saya mengebor lagi, sekarang untuk melepas baut di tiang, saya lepas tiap bagiannya, kemudian saya bawa ke garasi satu per satu.

Sesudah semuanya berada di bawah, baru saya susun ulang. Pada proses ini, ternyata lebih mudah. Mungkin karena kami sudah tau caranya, dan bagaimana menggarapnya. Kami tidak butuh lama untuk membangun boothnya. Tidak seperti waktu pertama mendirikan booth yang butuh waktu berjam-jam, kali ini, kami hanya butuh waktu satu jam saja.




Menaruh Booth dan Mendirikan Tenda

Booth dibawa mobil pick up sekitar 20-30 menit. Sampai di lokasi, kami taruh semuanya di depan Alfamart. Booth, bahan-bahan, gas elpiji, dan tenda.

PR kami tinggal membangun tenda. Istri saya sambil menggendong anak, memberikan instruksi yang dia lihat lewat handphone. Saya lalu mendirikan tiang per tiang sesuai intruksi, memasang atap, dan membawanya ke lokasi booth.

Saya pikir akan susah, ternyata cukup mudah. Sedikit dibantu sama orang yang berjualan di sana. Semuanya ternyata cukup lancar pada hari itu.



Mencari Karyawan Untuk Menjaga Booth

Pencarian karyawan inilah masalah sesungguhnya. 

Kami menyebar lowongan kerja ke banyak platform. Kami pertama mendapat satu yang dirasa cocok, kami ajak interview, lalu kami meminta dia untuk ke lokasi booth untuk dilatih.

Pada hari H, ternyata dia membawa anaknya. Iya, dia memang punya anak 3. Katanya, biasanya dijaga sama mertuanya. Tapi dia tidak bilang, kalau mertuanya bepergian, ya tidak ada yang jaga, harus dia sendiri. Seperti pada pada hari H, dimana harusnya dia dilatih untuk memasak, ternyata harus membawa anaknya.

Melihat situasi dan kondisinya, saya dan istri memutuskan untuk tidak melanjutkan beliau.

Kami pun mencari lagi. Kami sebar lagi, kali ini tersebar lewat Instagram lowongan kerja Sidoarjo. Dan itu cukup banyak yang masuk. Untung kami sudah menyiapkan nomor dan handphone sendiri, karena HP itu sangat penuh dengan bunyi notifikasi.

Dari sekian banyak chat masuk, kami akhirnya memilih tiga. 3 orang itu diminta datang pada hari H, kemudian akan kami interview dan seleksi.

Namun, pada hari H, ternyata tidak ada yang datang.

Kesulitan Mencari Karyawan

Kami menunggu hampir dua jam, dan tidak ada yang datang. Tiga orang itu tidak yang datang. Ada satu chat dari orang lain masuk, dan kami meminta datang pada hari itu juga. Tapi ternyata, bulan depannya ia harus kuliah negeri, dan pasti tidak akan bisa menyesuaikan jadwal kerja yang kami minta.

Hari itu, Minggu, 19 Februari 2023, dan kami merasa hari itu sangat mengecewakan. Lowongan kerjanya tidak ada yang berhasil. Saya dan istri sangat terpukul pada hari itu.

Kami sudah menyewa lokasi untuk satu bulan, dan masih belum menemukan karyawan untuk menjaga. Kami tidak bisa menjaga sendiri karena sudah ada kerjaan dan bayi yang harus diurus. Kalau tidak ada karyawan, sepertinya kami harus mengambil lagi booth dari lokasi penjualan.

Yang akan kami lakukan selanjutnya, akan ada di part 3.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


PART 1 | PART 2 | PART 3

PART 4 | PART 5








- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

[Cerita Berjualan] Rainbow Crepes Sidoarjo (Part 1: Belajar Mendirikan Booth dan Memasak Crepes)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3 

PART 4 | PART 5 | PART 6

Pada postingan kali ini, saya akan menceritakan cerita berjualan saya. Di awal tahun 2023 ini, saya dan istri punya project besar, yaitu membuka usaha sendiri. Setelah melihat-lihat dan berdiskusi berkali-kali, kami memutuskan membuka franchise Rainbow Crepes.

Kami membuka franchise karena merasa lebih mudah secara teknis. Sudah ada desain yang jadi, sudah dapat booth, sudah dapat tutorial cara memasak dan seterusnya. Kalau ada suatu masalah, kami dapat bertanya (dan juga protes), lalu kami mendapat solusi dari masalah tersebut. Jadi, kami lumayan terbantu. Tidak harus memulai bisnis dari 0 banget.

Versi Podcast postingan ini: https://open.spotify.com/episode/4Pfb1IO9S4jvTxQzeKNI4D?si=yc1LmqkySCKfHpVPaZuGGA

Mendirikan Booth

Pertengahan Januari 2023, kami melakukan pembayaran, mengurusi administrasi dan juga pembukuan secara kasar. Lalu pada hari Sabtu, 21 Januari, kami memulai mendirikan boothnya. Kami sudah mendapatkan booth sekitar hari Rabu atau Kamis (18-19 Januari), cuma kami baru dapat memulai mendirikan pada hari Sabtu.

Sebelum paket booth dikirim, kami sudah melihat video tutorial cara membuatnya. Kami juga sudah mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan, seperti palu, paku, obeng, dan bor. Kami meminjam bor, tanpa ada pengalaman memakai sebelumnya.

Kami membuka paket boothnya, yang terbungkus dengan rapi dan aman. Kami rekam proses unboxingnya agar kalau ada yang kurang barangnya, kami ada bukti untuk meminta melengkapi barang tersebut ke admin. 

Semua berjalan dengan lancar. Menyusun meja selesai tanpa kendala, memasang kompor dan elpiji juga terpasang dengan mudah. Namun, itu berubah ketika kami harus berurusan dengan pengeboran.

Untuk memasang tiang booth, kami dituntut menggunakan bor. Dengan bor memang memudahkan memasang baut, dan lebih mudah dibongkar pasang. Masalahnya, kami tidak pernah memakai bor sebelumnya.

Kami bolak-balik melihat video YouTube, hanya untuk memasang mata bor. Saya dan istri berdebat, tentang cara pasang dan cara menggunakannya. Saya tidak sempat mendokumentasikan bagian ini, karena saking ribetnya situasi tersebut.

Untungnya, kami menemukan jalan terang dan solusinya, dan kami berhasil memasang baut sesuai video tutorial yang diberikan. Kami dapat membuka jalur untuk baut, dan memasangnya dengan pas. Meja dan tiang booth berdiri, walau kami tahu, masih tidak sempurna.




Problematika Membuat Crepe

Kami selesai mendirikan booth, tapi itu hanya latihan saja. Karena kami membangun booth di lantai dua. Pada saat nanti kami memindahkan booth ke lokasi penjualan, kami harus membongkar lagi satu per satu bagiannya, lalu membangun lagi di teras rumah. Itu semua akan saya ceritakan selengkapnya di PART 2.

Anggaplah urusan booth sudah selesai, sekarang kami fokus belajar cara memasak crepenya. Saya bacakan dulu apa itu Crepe

Menurut Wikipedia, Crêpe (bahasa baku: krep) adalah panekuk tipis yang terbuat dari gandum dan merupakan makanan yang sangat digemari di seluruh Eropa dan tempat lainnya. Bahan utamanya adalah terigu, telur, susu, mentega, dan garam. Terdapat dua jenis crêpe, yaitu crêpe manis yang terbuat dari tepung gandum dan crêpe asin yang terbuat dari tepung buckwheat.

Istri saya mencoba membuat crepe ini berkali-kali. Kalau melihat tutorialnya, langkah-langkahnya sederhana. Pertama, membuat adonan. Kedua, menyalakan pan dan menuangkan adonan. Ketiga, menaruh toping sesuai pesanan. Keempat, crepe diambil dari pan, lalu selesai.

Membuat adonan itu mudah, tapi saat mulai memasak, ini baru agak tricky. Kalau pannya terlalu panas, crepenya tidak akan bagus hasilnya. Kalau mengambilnya tidak benar, crepenya bisa rusak.

Bagian memasak dan mengambil crepe dari pan ini paling krusial. Istri saya harus berulang kali membuatnya, baru akhirnya berhasil menciptakan crepe sesuai video tutorialnya.

Kami baru menyelesaikan 2 hal; mendirikan booth dan memasak crepe, yang ternyata butuh waktu berjam-jam dan banyak pikiran di kepala.


Masih ada memindahkan booth, mencari karyawan, preorder, dan COD yang akan saya ceritakan di part berikutnya.

Sekian untuk episode kali ini, terima kasih sudah membaca sampai akhir.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PART 1 | PART 2 | PART 3

PART 4 | PART 5








- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture



munggah