Urusan Rumah Tangga dan Olahraga di Usia 30

Dreamstime.com

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Setahun berada di dalam dunia rumah tangga, menyadarkan saya bahwa mengurus rumah dan seisinya butuh banyak (sekali) waktu dan tenaga.

Saya sampai beranggapan:

“24 jam dalam sehari terasa kurang untuk mengurusi rumah tangga.”

Urusan rumah tangga mencakup banyak hal: menyapu isi rumah & luar rumah, mengepel, belanja, memasak, cuci piring, cuci baju, buang sampah, dan seterusnya.

Apalagi ditambah mengurus bayi. Pakaian bayi, pampers, sabun bayi, sampo bayi, lotion bayi, imunisasi, growth spurt, MPASI, tumbuh gigi, dan masih banyak lagi.

Semua urusan rumah tangga itu menumpuk setiap hari. Tak heran, kita wajib menghormati orang tua. Karena tanggung jawabnya, sungguh tak disangka.

Tentu saja, setiap masalah pasti ada solusinya.

Dan, berikut adalah solusi yang saya dapatkan dan lakukan:

“Pengelolaan waktu jadi kunci utamanya.”

Jadwal jelas untuk menyapu dan mengepel, kapan untuk belanja dan memasak, serta kapan untuk melakukan tugas-tugas lain. Itu semua harus terjadwal rapi dalam sehari.

Tidak perlu akurat per detik juga menitnya, yang penting jadwalnya jelas: bayi mandi sekitar 06.00 dan 16.00, bayi makan sekitar 07.00, 12.00 (snack), 16.00, dan 19.00.

Begitu juga jadwal untuk cuci piring (pagi setelah memasak + setelah makan malam) dan cuci baju (sebelum dan sesudah subuh).

Waktu kegiatan harus jelas.

Namun, itu pun masih belum mencakup beberapa hal.

Seperti waktu untuk istirahat, kadang masih berantakan. Waktu untuk santai, kadang masih terlewatkan. Apalagi waktu untuk olahraga, seperti mulai terabaikan.

Pernah, saya mencoba olahraga di malam hari (sekitar pukul 21.00). Ketika semua urusan sudah selesai dan keluarga sudah tertidur, saya melakuan 7 Minutes Workout.



Hasilnya, badan lebih terasa enteng. Badan yang kaku, mulai fleksibel mendekati fisik kala remaja. 

Masalahnya, saya harus melakukan itu saat semuanya selesai. Mungkin, jam 9 malam sudah rampung semua. Tapi, kadang bisa menyentuh jam 10, baru terselesaikan.

Tentu saja, saya tidak akan olahraga di jam 10.

Seperti orang normal pada umumnya, saya pasti lebih memilih untuk tidur.

Akhirnya, saya pasrahkan olahraga kepada kegiatan sehari-hari yang menuntut otot fisik.

Mengangkat galon adalah harapan saya untuk tetap melatih otot bisep dan trisep. Bisa lah sedikit melatih otot perut, tapi tidak sampai six pack juga, sih.

Menggendong bayi juga bisa. Bayi akan bertambah berat setiap bulannya. Badannya yang keliatan kecil dan mungil, lama-lama juga butuh tenaga lebih untuk mengangkatnya.

Bayi 8 kg sudah lumayan berat ketika harus menggendongnya dari tempat A ke tempat B. Bisa menggendong semenit tanpa melorot ke bawah, bagaikan suatu prestasi yang membanggakan.

Bayangkan, menggendong bayi, lalu berjalan ke warung untuk belanja. Otot tangan dan otot kaki, terbentuk seketika.

Jelas, ini adalah opini pribadi. Belum terbukti secara ilmiah, bahwa hal-hal di atas adalah olahraga.

Hanya saja, saya ingin melakukan dua tugas sekaligus: mengurus rumah tangga dan olahraga.

Karena memang begitu kala menjadi orang tua, harus bisa melakukan banyak dalam sekali jalan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***

Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Kalau kamu suka tulisan ini, kamu bisa follow akun KaryaKarsa saya di sini. Dan kamu bisa mengapresiasi kreator, dengan cara memberikan tip di KaryaKarsa. Have a nice day 🙂


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture





Posting Komentar

munggah