Berkembang Adalah Suatu Keharusan



Dulu, saya cuma penonton. Saya cuma orang yang hanya melihat, belum melakukan. 


"Widih, bandnya keren banget!"

"Lucu banget tuh comediannya!"

"Bagus banget barusan filmnya!"


Saya cuma penonton yang duduk dan menyaksikan. Cuma orang yang diam di tempat, tapi masih belum bertindak. 

Entah ini kenaikan atau penurunan,  saya pernah jadi kritikus. Blog ini pertama dibikin untuk bahas film. Ngereview satu film terus dibedah cerita dan bagian di dalamnya. 

Kadang, saya berkomentar soal yang lain juga. 


"Harusnya tuh si A ngambil angle nya begini."

"Kalo reffnya pake biola pasti lebih nendang."

"Comedian kok bahas itu melulu. Yang lebih berbobot kek. "


Yang awalnya cuma nonton, sekarang ikut berkomentar. Tapi tetap sama aja. Belum ada aksi yang berarti. 



Sampai akhirnya, saya nyoba sendiri. 



Saya coba ngeband. Stand up comedy. Bikin vlog. Nulis cerpen di blog. Bikin tim futsal. Ngajuin buku ke penerbit. 

Apakah ada yang sukses besar? 

Belum. 

Hehe. 

Tapi setidaknya, saya naik tingkat. Dari yang cuma nonton, jadi yang melakukan. Dari yang cuma duduk, sekarang beraksi. Dari yang cuma tukang komen, sekarang aktif bergerak. 


Berkembang adalah suatu keharusan. 


Kemarin, setelah saya bikin puluhan vlog di akun youtube saya. Saya kemudian nyoba video iklan. Video mempromosikan sekolah alam bambu item. 









Hasilnya mungkin masih standar dan biasa aja. Namun, sekali lagi, ini tetaplah suatu perkembangan. Karena, saya sudah bukan lagi penonton yang hanya duduk dan menyaksikan, sekarang saya membuat dan melakukan. 

Posting Komentar

munggah