Untuk Kamu Yang Merasa Hidupnya Penuh Cobaan


"Waduh! Ini tugas banyak banget sih! Kayak nggak habis-habis!"
"Pengin keluar dari pekerjaan kalo kerjaannya numpuk segini terus!"
"Susahnya adaptasi di kota baru! Pengin pulang!"

Pernah mengeluarkan kalimat yang sama persis kayak diatas? Atau mungkin, kalimat yang senada dengan 3 kalimat tadi? 

Kalo pernah, dan masih memendamnya sampai sekarang, duduklah dan silakan baca postingan ini. Karena tulisan ini untuk kamu.

Interstellar: Inikah Film Terbaik 2014?


Alasan orang-orang menonton film ini pastinya karena faktor sang Sutradaranya, Christoper Nolan. Alasan lainnya, barulah karena ingin nonton dunia astronot, penjelajahan planet lain, dan mungkin, karena faktor Anna Hathaway-nya.

Sebelum nonton Interstellar, gue mengulang-ngulang kalimat, "Ini bukan Inception, ini bukan The Dark Knight, ini bukan Inception, ini bukan The Dark Knight..." Ini perlu dilakukan, agar ekspekatasi nggak kegedean, dan ngarep berlebihan sama film ini. 

Lalu, menyaksikan hampir 3 jam film ini, pertanyaan yang terlintas di kepala: Apakah film ini bagus? Apakah ini film terbaik Nolan? Atau, inikah film terbaik 2014? Untuk menjawab itu semua, mari kita lanjut scroll ke bawah.

Obrolan Di Depan TV


Lagi duduk berdua, Aditya bersama Ayahnya menonton TV di ruang keluarga.

“Nak, menjadi bahagia itu mudah. Banyaklah tersenyum, tinggalkan apa yang membuatmu sakit, dan sering-seringlah bersyukur.”
“Kalo aku nggak ngelakuin 3 hal itu, apa yang bakal terjadi, Pa?”
Ayah menunjuk kearah TV, “Kamu liat porak poranda itu? Kurang lebih kamu akan seperti mereka.”
Aditya melihat layar kaca, lalu menggelengkan kepala, “Pa, aku nggak mau seperti mereka.”
“Kenapa, Adit?”
“Aku nggak pengin hidupku sekacau anggota DPR, Pa.”
“Pintar sekali, anakku.” kata Ayah, mengelus kepala anaknya.
munggah