Tentang Kerja, Gaji, dan Passion

Aldy Story 07 | Tentang Kerja, Gaji, dan Passion


Terhitung tahun 2017 ini, 3 tahun sudah lalui sebagai guru. Itu pun, baru tahun ini mengajar murid-murid SD. Itulah kenapa saya tidak pernah menulis di blog tentang tips & trick cara belajar & mengajar dan lain-lain. Karena saya belum cukup pengalaman untuk itu. 

Paling yang bisa saya ceritakan adalah masa transisi. Dari kuliah ke bekerja. Dari sekolah ke kerja di suatu instansi. Transisi yang bisa dibilang nggak mulus-mulus amat. 

Karena sekolah dan kerja benar-benar sesuatu yang berbeda. 

Mungkin, iya, banyak yang bilang kerja itu enak. Dapet uang. Dapet gaji per bulan. Mandiri. Bisa beli apa-apa sendiri. 

Well, yes. You can do that. 

Tapi "gaji" bakal didapetin di akhir bulan. 

Kamu harus kerja sebulan penuh dulu baru gajian. 

Kamu harus ikutin jam kerja kantor/instansi. 

Kamu harus siap lembur, kalo atasan minta "deadline harus selesai sekarang.".

Kamu harus sadar, upload sosmed nggak bisa sebebas dulu, karena bisa berpengaruh ke tempat kerja kamu. 

Kamu harus sadar kesalahan sedikitpun, berpengaruh terhadap penilaian atasan. 

Cukup banyak teman saya, sudah lulus, cari kerja, terus dapet kerjaan, ngerasa nggak cocok, akhirnya mutusin resign. 

Ada juga, sih, yang dapet kerjaan, nggak betah sebenernya, tapi tetep kerja di situ. 

Atau, dapet kerjaan, tapi nggak nyambung blas sama kuliahnya. Gapapa sih, kalo masih sesuai sama "soulnya". Karena ada pula, yang dapet kerjaan, nggak nyambung sama kuliah, dan nggak sesuai juga sama "passionya".

Terus kenapa tetep lanjut? 


Karena yang penting dapet gaji. 


Mungkin, orang akan berbeda pendapat tentang hal ini. Tentang kesinambungan antara kerja, gaji, dan passionnya. 

Ada faktor kondisi dan situasi yang memutuskan untuk tetap kerja di situ agar bisa membiayai banyak hal. 

Kalo saya, alhamdulillah, mendapat kerja yang ternyata cocok. Walaupun dulunya nggak ada pikiran buat jadi guru. 

Nggak ada ide terlintas di kepala waktu kecil, "Aku kalo udah gede mau jadi guru."

Sama sekali tidak. Pesan moral: impossible is nothing, guys.

Kembali lagi ke pembahasan utama postingan ini, jadi kalo di kehidupan saya rumusnya begini:



Kerjanya suka + sesuai dengan passion



Cocok. 


Efeknya, menikmati dunia pekerjaan lebih enak. Nah, kalo urusan gaji, alhamdulillah cukup buat hidup, hehehe. 

Postingan ini buat untuk menjudge mana yang lebih baik, atau lebih benar. Karena yang lebih baik atau benar menurut saya itu tergantung dari pemikiran, situasi, dan kondisi tiap orang. 

Buat orang yang akan masuk ke dunia kerja, semoga tulisan saya ini bermanfaat. 





Akan saya tutup dengan mempromosikan jualan online saya, Arsenio Store ID. Tempat menjual Apparel seperti Sweater, Hoodie, dan Celana yang simple dan minimalis. Cocok untuk traveling dan nongkrong. 

Untuk melihat produknya, bisa kunjungi Instagramnya, di @arsenio.store.id, dan Tokopedianya, Arsenio Apparel Store.

Instagram: @arsenio.store.id

Tokopedia: Arsenio Apparel Store



Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Kalau kamu suka tulisan ini, kamu bisa follow akun KaryaKarsa saya di sini. Dan kamu bisa mengapresiasi kreator, dengan cara memberikan tip di KaryaKarsa. Have a nice day 🙂



- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

2 komentar

kayaknya kamu nulis ini gara-gara baca postinganku wkwkwk. alhamdulillah, bidang saya sekarang sesuai passion :))

Reply

Mungkin iya, ini nulis berdasarkan apa yang ada di kepala aja sih. :D

Alhamdulilah :))))

Reply

Posting Komentar

munggah