Ekspektasi dan Realita Dalam Pernikahan: Banyak Yang Harus Diurus (24 Jam Terasa Singkat)

Sebelum saya membuka postingan ini, saya akan bilang bahwa postingan ini adalah bentuk catatan hidup saya. Saya ingin mengabadikannya di sini. Untuk para pembaca, mungkin bisa diambil manfaatnya dari cerita dan opini saya ini.


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ini adalah postingan ketiga dari topik Ekspektasi dan Realita Dalam Pernikahan. Kali ini, saya akan menceritakan betapa banyak yang harus diurus dalam pernikahan. Apalagi keluarga baru seperti kami.

Kami masih perlu beradaptasi dengan banyak hal. Masih harus saling berbagi tugas, saling membantu sama yang lain. Misalnya, urusan rumah tangga.

- Istri memasak, saya mencuci piring + wajan + alat makan lainnya.

- Istri menyapu, saya mengepel.

- Saya mencuci baju, istri setrika.

Kegiatan di atas tampak sederhana, tapi kami harus melakukan ini setiap harinya. Ini belum ditambah ada faktor anak, pasti kegiatannya akan semakin padat.


Urusan belanja bulanan, misalnya.

Terkesan kegiatan sederhana, tapi ketika melakukannya butuh tenaga lebih.

Sebelum berangkat, kami sudah membuat daftar belanja terlebih dahulu. Saat tiba, kami mengambil barang belanjaan sesuai yang dibutuhkan. Jalan berdua mendorong troli dari ujung ke ujung. Belum lagi kalau ada yang terlewat, kami harus mengulangi jalan yang sama, untuk mengambil barang yang kelupaan.

Itu biasanya berdurasi 30-60 menit.

Belum lagi faktor mengantri di bagian kasir, bisa 10 menit, bisa 20 menit jika sedang ramai-ramainya.

Coba sekarang, saya mengobrol soal liburan.

Kami sempat bulan madu ke Batu. Foto yang menjadi thumbnail di atas adalah salah satu foto di Milenial Glow Garden.

Untuk mengelilingi seluruh tempat di Milenial Glow Garden butuh tenaga. Untung saja, saat kami ke sana, tempatnya sepi. Kami tidak perlu berdesakan, mengantri, dan merasa sesak selama di sana.

Foto di atas adalah tempat terakhir dan yang paling diincar. Cuma karena kami tibanya sore, saat lampunya menyala masih terasa kurang bagus. Tempat itu bagus ketika lampunya menyala dan kondisi malam hari.

Di sisi lain, kami sudah tidak punya tenaga untuk melanjutkan kegiatan. Fisik sudah meminta pulang dan istirahat. Jadinya kami hanya bisa sebentar saja saat lampu menyala dan kondisi gelap/malam.


Itu saja dari saya.

Saya merasa 24 jam, entah kenapa, terasa singkat sekali.

Banyak kegiatan, banyak yang harus diurus. 

Solusinya, manajemen waktu yang baik, komunikasi, dan saling bantu.


Itu saja postingan ketiga dari topik Ekspektasi dan Realita Dalam Pernikahan. Semoga mudah untuk memahaminya dan mengambil manfaatnya.

Akan saya tutup dengan mempromosikan jualan online saya, Arsenio Store ID. Tempat menjual Apparel seperti Sweater, Hoodie, dan Celana yang simple dan minimalis. Cocok untuk traveling dan nongkrong. 

Untuk melihat produknya, bisa kunjungi Instagramnya, di @arsenio.store.id, dan Tokopedianya, Arsenio Apparel Store.

Instagram: @arsenio.store.id

Tokopedia: Arsenio Apparel Store


Terima kasih sudah membaca di akhir.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Versi podcast: https://open.spotify.com/episode/7mJJmTtqBiSC9qPRaE5jH7?si=dJePYgrrQYeRnYLAgSh5Xg&dl_branch=1


Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Kalau kamu suka tulisan ini, kamu bisa follow akun KaryaKarsa saya di sini. Dan kamu bisa mengapresiasi kreator, dengan cara memberikan tip di KaryaKarsa. Have a nice day 🙂


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

Posting Komentar

munggah