3 Adegan Paling Romantis Dalam Film Versi Aldy Pradana


Gue merasa, gue terlalu banyak menulis artikel movie soal review. Malah hampir 95 % label movie isinya review film semua. Makanya, demi perubahan dan perkembangan gue sebagai blogger, gue ingin menulis artikel movie yang lain. Di postingan ini gue akan berbagi soal adegan romantis dalam film. Gue mempunyai daftar sendiri tentang ini. Apa aja yang masuk daftar gue? Silakan lanjut scroll ke bawah. 



Bagi gue, adegan romantis gak harus menye-menye. Cukup singkat, menyentuh, dan nge"jleb" di hati. Walau bukan penyuka film Romance, disini gue bakal ngasih tau adegan romantis dari film yang pernah gue tonton. 

Adegan film pertama berasal dari film Love Actually 


Adegannya seperti ini: ada seorang cowok menghampiri sebuah rumah. Cowok tersebut ingin memberitahukan perasaannya kepada cewek yang dia suka, yang sayangnya, sudah bersuami. Cowok itu kesana bukan karena ingin menghancurkan rumah tangga pasangan tersebut, tapi hanya demi sebuah kejujuran di hari natal, dimana dia mau berkata jujur tentang perasaannya kepada cewek ia sukai.  

Cowok itu mengetuk pintu rumah si cewek. Berselang beberapa detik, terbukalah pintu itu, dan tampak wanita yang ia sukai. Parasnya menawan, beramput pirang, dan senyumnya begitu manis. Menjelaskan kenapa si cowok menyukai cewek ini. Mereka saling memandang, dan saling tak mengeluarkan kata. Lalu, si cowok tanpa basa-basi mengangkat papan berisi tulisan, yang sudah ia persiapkan sebelumnya. Ia mengangkatnya papan itu setinggi dada. Di papan itu terdapat tulisan: "To me you are perfect and my wasted heart will always love you. Merry Chrismast." 

Dan sudah. Si cowok kemudian pergi meninggalkan si cewek yang diam tanpa kata. Cowok itu puas telah berkata jujur. Dia senang hatinya lebih lega sekarang. Ia pun berjalan pulang ke rumah karena misinya sudah terlaksana. Beberapa langkah dari rumah si cewek, tiba-tiba ada yang menarik bahu si cowok. Orang itu berparas menawan, berambut pirang, dan senyumnya begitu manis. Ternyata, orang itu adalah si cewek tadi. Si cewek langsung mencium si cowok di bibirnya sambil memejamkan matanya. Mereka pun berciuman di hari natal, ditemani salju yang turun perlahan.  

Deskripsi adegan diatas ada yang dipersingkat dan diganti ya, kalo ingin melihat adegan full nya langsung bisa liat di tulisan berwarna ungu ini

Oke, mari lanjut ke film kedua, Wall-E. 



Adegannya begini: ada dua buah robot, Wall-E dan Eve. Pada sebuah perjuangan demi memperjuangkan tanaman, Wall-E mengalami rusak parah. Eve mencoba menolong dengan membawanya ke sebuah bengkel dan memperbaikinya sampai Wall-E kembali hidup. Secepat kilat Eve membetulkan Wall-E. Ia begitu ngotot demi melihat Wall-E kembali sehat seperti dulu.  

Beberapa detik berlalu, Eve selesai membetulkan. Sekarang, ia hanya bisa berharap apa yang dilakukannya berhasil. Kemudian, badan Wall-E bergerak. Mesin di tubuhnya mulai hidup dan ia mulai tersadar. Melihat itu, Eve senang. Raut mukanya tampak bahagia dengan hidupnya Wall-E. Eve berteriak, "Waaaall Eeee!" Namun, Wall-E hanya terdiam, tak mengucapkan kata-kata. Eve kemudian terus memanggilnya kembali, tapi tetap tak ada reaksi dari Wall-E. Eve mencoba mengingatkannya kembali dengan lingkungan sekitar, dengan lampu mainannya, dengan bengkel dimana ia biasa tinggali, dan tentunya, dengan dirinya sendiri. Tapi, hasilnya tetap sama. Wall-E tetap diam.  

Tanpa memedulikan Eve, Wall-E pun keluar dari bengkel menuju ke tempat pembuangan sampah, tempat ia bekerja. Eve mengejarnya. Ia memanggil nama Wall-E berkali-kali, berharap dia ingat kembali dengan kehidupannya yang dulu. Tapi tetap tak ada perubahan. Sedikit putus asa, Eve mendekati Wall-E. Dia memegang tangannya, menyelipkan jarinya disela-sela jari Wall-E, dan menatap matanya. Eve menempelkan dahinya ke kepala Wall-E, sekilas seperti berharap dengan cara ini, Wall-E bisa segera sadar dan ingatannya kembali. Tetapi, itu cuma keinginan yang tak terwujudkan. Wall-E tetap sama, tetap tak mengingat Eve, tetap lupa dengan dengan jati dirinya sendiri. Wall-E sudah kehilangan perasaan dan jiwanya. Ia cuma robot biasa sekarang. 

Eve pun meninggalkan Wall-E sendirian,membiarkannya bekerja sebagai robot biasa yang bekerja di tempat pembuangan sampah. 

Sekali lagi, deskripsi gue persingkat,  dan memang gue bikin sedikit beda dengan aslinya, agar berasa "twist" pas liat adegan aslinya. Yang di Love Actually juga sama sih, hehe. Kalo penasaran sama adegan aslinya, bisa arahkan pointer mouse anda ke kata ini.

Lanjut film ketiga dan terakhir yak! Film ketiga nih, Titanic.


Adegannya kayak gini: sebuah kapal Titanic akan tenggelam, orang-orang didalamnya menyelamatkan dirinya masing-masing. Ada yang berhasil naik ke sekoci kecil, dan ada yang gagal, lalu tenggelam masuk ke laut biru yang dalam. Di dekat ada kapal Titanic itu, terdapat 2 orang yang tersisa, Jake dan Rose. Rose sudah berada di atas bongkahan kayu yang mengambang, sedangkan Jake masih berenang di sisi kayu tersebut, menjaga kayu itu agar tetap seimbang. 

Jake bilang,  "Listen, Rose. You're gonna get out of here, you're gonna go on and make lots of babies, and you're gonna watch them grow. You're gonna die an old... an old lady warm in her bed, but not here, not this night. Not like this, do you understand me?" 

"I can't feel my body" kata Rose terbaring kedinginan diatas kayu. 

Jack melihat Rose dalam-dalam dan berkata dengan penuh harapan, "Winning that ticket, Rose, was the best thing that ever happened to me... it brought me to you. And I'm thankful for that, Rose. I'm thankful. You must do me this honor, Rose. Promise me you'll survive. That you won't give up, no matter what happens, no matter how hopeless. Promise me now, Rose, and never let go of that promise." 

Lalu Jake memegang tangan Rose erat-erat. Rose, yang masih terbaring, menatap Jake dan bilang, "I promise." 

"Never let go." ucap Jake. 

Masih berpegangan tangan, Rose kembali berkata, "I'll never let go. I'll never let go, Jack..." 

Jack lalu memaksa pegangan tangannya terlepas dan berenang menjauhi Rose. Ia mengorbankan nyawanya demi keselamatan wanita yang ia sayangi. Ia pun tenggelam menyusul kapal Titanic yang sudah merasakan dingin dan gelapnya laut disana.  

Begitu. 

Itulah 3 adegan romantis bagi gue. Semoga kalian suka dengan isi artikel ini. Buat adegan full ending Titanic bisa dicek dengan mengklik tulisan yang ini. Kalo mau liat artikel bertema sama bisa disini dan disana. Kalo mau update terus artikel dari blog ini, cukup klik link ini dan itu. Udah itu aja, sekian dari gue, Aldy Pradana, terima kasih sudah membaca. :) 


- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

4 komentar

Mantap romatis,, abis,,, saya juga mau ikutan aah

Reply

aku suka yang adegan romantis pertama,,

Reply

Posting Komentar

munggah